Tuesday, May 19, 2009

Triz Management (40 Principle of Inventation) Application



Sebuah produk selalu dituntut untuk melakukan inovasi dan perbaharuan-perbaharuan yang bertujuan untuk mempertahankan umur hidup perusahaan. Inovasi tersebut dilandasi oleh keinginan dan kebutuhan customer baik masa sekarang maupun masa yang akan datang. Bisa dibayangkan jika suatu produk tanpa adanya inovasi, Seperti jika telepon yang tidak dikembangkan menjadi handphone, jika mesin ketik tidak dikembangkan menjadi PC atau notebook, mungkin hidup didunia ini akan statis. Karena para pakar product development melakukan penemuan dan inovasi-inovasi yang dapat digunakan sebagai metode pengembangan produk. Salah satu metode pengembangan produk adalah TRIZ.


Metode pengembangan produk TRIZ (Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch) pertama kali ditemukan oleh Genrich Saulovich Atshuller dari Uni Soviet. Model pemecahan masalah TRIZ yang berarti “teori pemecahan masalah berdaya cipta” menggunakan lima buah konsep, yaitu :

1. Kontradiksi, menyelesaikan sebuah masalah berarti membuang kontradiksi.

2. Sumber daya, sumber daya tersedia tetapi tidak dipakai, energi, sifat atau benda lain dalam atau di dekat sistem dapat digunakan untuk menyelesaikan kontradiksi.

3. Hasil akhir ideal, dicapai pada saat kontradiksi diselesaikan. Fitur yang diinginkan harus diperoleh tanpa kompromi.

4. Pola evolusi, dapat digunakan untuk mendapatkan ide baru dan memprediksi sistem.

5. Prinsip-prinsip inovatif, memberikan isyarat konkrit bagi solusi.


Diagram yang menunjukkan hubungan antara lima konsep tersebut adalah sebagai berikut :


Cara pertama dalam upaya mendapatkan masalah sebenarnya dan menemukan solusi yang terbaik dari masalah tersebut adalah dengan menemukan tradeoff di balik masalah tersebut karena di balik setiap permasalahan yang sulit terdapat kontradiksi/tradeoff (Purba, 2006). Oleh karena itu, konsep kontradiksi sangatlah penting. Kontradiksi itu sendiri dapat diartikan sebagai perubahan suatu fitur menjadi lebih buruk ketika berusaha memperbaiki fitur lain. Contoh: TRIZ merupakan pendekatan baru yang melihat kontradiksi sebagai sumber pengembangan sistem. Menyelesaikan konflik dalam sebuah sistem merupakan sumber pengembangan sistem. Menyelesaikan konflik merupakan alasan logis dibalik penemuan dan inovasi yang berhasil. Jika ingin memajukan teknologi, maka diperlukan pemahaman konflik. Jangan memperlakukan konflik tersebut sebagai “penyakit” yang harus dihilangkan, tetapi memperlakukannya sebagai petunjuk penting terhadap pencapaian solusi (Rantanen & Domb, 2002).


Dalam TRIZ, sumber daya yang digunakan adalah sumber daya yang tersedia di dalam sistem dan lingkungannya, tidak digunakan, tidak terlihat dengan jelas, dan murah. Pemahaman sumber daya ini sangta membantu dalam beberapa hal:

1. Memetakan sumber daya akan menstimulasi ide bagaimana meningkatkan sistem.

2. Menyelesaikan kontradiksi inheren

3. Analisis sumber daya dapat membantu dalam meramalkan evolusi sistem


Konsep hasil akhir ideal didasarkan pada hukum yang telah diformulasikan oleh Altshuller, yaitu: “Pengembangan semua sistem mengarah pada peningkatan derajat keidealan”. Dengan kata lain sistem menjadi lebih sederhana dan tidak menjadi semakin kompleks. Konsep keidealan ditunjukkan oleh persamaan berikut:


Keidealan diukur dengan membandingkan sistem. Kita dapat dengan mudah mengatakan yang mana dari dua alternatif sistem yang lebih dekat ke kondisi ideal dengan membandingkan persamaan keidealan keduanya. Jika manfaat meningkat tanpa ada perubahan pada ongkos dan kerugian, maka keidealan akan meningkat. Jika kerugian dikurangi tanpa ada perubahan pada manfaat/ongkos, maka keidealan juga meningkat.


40 Cara Menghasilkan Solusi-solusi yang baik dalam bidang industry telah banyak dipelajari sebagai bagian dari pengembangan TRIZ. Altshuller bersama dengan beberapa peneliti lain telah mengumpulkan contoh-contoh penggunaan berulang solusi yang sama. Hasil dari penelitian tersebut adalah 40 prinsip yang didasarkan dari informasi 10.000 solusi yang telah berhasil. 40 prinsip tersebut merupakan pemecah masalah yang sangat efektif, mudah digunakan, murah, juga sebagai alat pemecahan masalah yang dapat berdiri sendiri. Namun demikian, akan lebih efektif lagi bila dapat digunakan bersama dengan alat/tools lainnya. Pola evolusi, keidealan, dan analisis kontradiksi mungkin akan memberikan solusi yang berbeda dengan 40 prinsip, tetapi, pada dasarnya semua alat-alat tersebut saling menguatkan dan memperkaya satu sama lain. Berikut daftar 40 prinsip yang dimaksud:

1. Segmentation (fragmentation)

2. Separation

3. Local quality

4. Symmetry change (asymmetry)

5. Merging (consolidation)

6. Multifunctionality (universality)

7. “Nested doll” (nesting)

8. Weight compensation (anti-weight, counterweight)

9. Preliminary counteraction (preliminary anti-action, prior counteraction)

10. Preliminary action (prior action, do it in advance)

11. Beforehand compensation (beforehand cushioning, cushion in advance)

12. Equipotentially (bring things to the same level)

13. “The other way around” (do it reverse, do it inversely)

14. Curvature increase (spheroidality, spheroidality-curvature)

15. Dynamic parts (dynamicity, dynamization, dynamics)

16. Partial or excessive action (do a little less)

17. Dimensionality change (another dimension)

18. Mechanical vibration

19. Periodic action

20. Continuity of useful action

21. Hurrying (skipping, rushing through)

22. “Blessing in disguise” (convert harm into benefit)

23. Feedback

24. Intermediary (mediator)

25. Self-service

26. Copying

27. Cheap disposables

28. Mechanical interaction substitution (use of field)

29. Pneumatics and hydraulics

30. Flexible shells and thin films

31. Porous materials

32. Optical property changes (changing the color)

33. Homogeneity

34. Discarding and recovering

35. Parameter changing (transformation of propertyes)

36. Phase trantitions

37. Thermal expansion

38. Srtong oxidants (accelerated oxidation)

39. Inert atmosphere (inert environment)

40. Composite materials



Setelah mengetahui 40 prinsip yang telah disebutkan diatas, sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara memilih prinsip yang tepat digunakan untuk suatu masalah tertentu. Formulasi tradeoff dapat dipakai untuk mengeliminasi prinsip-prinsip yang tidak cocok digunakan. Prinsip-prinsip yang dapat menghilangkan tradeoff merupakan prinsip-prinsip yang harus dipilih. Suatu paduan yang digunakan untuk mendapatkan prinsip yang tepat untuk menyelesaikan tradeoff ini ditunjukkan oleh matriks kontradiksi. Bagian baris matriks merupakan fitur standar yang yang akan dikembangkan dan bagian kolom matriks merupakan fitur standar yang akan memburuk. Sel perpotongan antara kolom dan baris merupakan nomor-nomor prinsip yang secara historis banyak digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang mirip.


Fitur-fitur standar yang dimaksud adalah 39 fitur-fitur standar yang telah ditetapkan oleh Altshuller dan tim, yaitu:

1. Weight of moving object

2. Weight of stationary object

3. Length of moving object

4. Length of stationary object

5. Area moving object

6. Area stationary

7. Volume moving object

8. Volume stationary

9. Speed

10. Force

11. Stress or pressure

12. Shape

13. Stability of the object’s composition

14. Strength

15. Duration of action by a moving object

16. Durationof action by a stationary object

17. Temperature

18. Illumination intensity

19. Use of energy by moving object

20. Use of energy by stationary object

21. Power

22. Loss of energy

23. Loss of substance

24. Loss of information

25. Loss of time

26. Quantity of substance/the matter

27. Reliability

28. Measurement accuracy

29. Manufacturing precision

30. External harm affects the object

31. Object-generated harmful factors

32. Ease of manufacture

33. Ease of operation

34. Ease of repair

35. Adaptability or versatility

36. Device complexity

37. Difficulty of detecting and measuring

38. Extent of automation

39. Productivity


Langkah-langkah yang harus diikuti untuk dapat bekerja dalam matriks kontradiksi adalah memilihlah fitur standar yang paling mendekati fitur yang akan dikembangkan fitur standar yang paling mendekati fitur yang akan memburuk, dan menemukan baris pada matriks kontradiksi yang merupakan fitur standar yang dikembangkan, menemukan kolom pada matriks kontradiksi yang merupakan fitur standar yang akan memburuk, Pada sel perpotongan antara kolom dan baris terdapat nomor-nomor prinsip yang direkomendasikan. Melihat prinsip-prinsip tersebut pada daftar Prinsip 40 dan digunakan untuk menghasilkan ide-ide dalam menyelesaikan permasalahan. Dengan menggunakan kontradiksi inheren dan sumber daya Prinsip yang cocok untuk digunakan juga ditentukan pleh kontradiksi yang terjadi dan sumber daya yang dibutuhkan, apakah kebutuhan yang bertentangan tersebut harus dipenuhi pada saat yang berbeda, tempat yang berbeda, ataupun pada saat dan tempat yang sama.


Pengaplikasian metode menggunakan TRIZ, misalkan saja kita ingin mengembangkan sebuah mobil balap yang super cepat, tetapi kita berhadapan dengan sebuah masalah penting: Mobil balap tersebut membutuhkan mesin yang besar, namun siapapun tahu semakin berat sebuah obyek bergerak, semakin lambat kecepatannya. Inilah kontradiksi yang harus kita selesaikan. Untuk menyelesaikan kontradiksi antara berat obyek bergerak dengan kecepatan, kita bisa melihat ke tabel yang dikembangkan Altshuller tersebut. Tabel tersebut berukuran 39×39 sesuai dengan jumlah sumber kontradiksi yang ada. Karena berat obyek bergerak diberi nomor urut 1 dan kecepatan obyek bernomor urut 9, kita melihat tabel pada perpotongan nomor 1 dan 9. Di perpotongan tersebut kita melihat angka 2, 8, 15, 38. Keempat angka adalah nomor urut prinsip-prinsip solusi yang total mencapai 40 prinsip.

Keempat alternatif solusi tersebut adalah Extraction (nomor 2), Counterweight (8), Dynamicity (15), dan Use Strong Oxidizers (38). Tentu tidak semua alternatif solusi bisa dipakai. Tetapi biasanya dari daftar-daftar seperti di atas, kita akan menemukan beberapa alternatif yang sesuai. Dalam kasus ini, misalnya, kita bisa mengambil solusi nomor 8 yang memberi kita petunjuk untuk menyelesaikan kontradiksi tersebut dengan membuat obyek bersangkutan berinteraksi dengan gaya-gaya aerodinamika dari lingkungan (prinsip Counterweight). Hal seperti ini telah dilakukan oleh pesawat terbang dengan penggunaan sayap. Mengapa tidak dengan mobil-mobil balap? Tambahkan saja sayap-sayap di bagian kiri, kanan, atau belakang mobil.

Seperti yang kita lihat, TRIZ ini membantu kita menemukan analogi dari bidang-bidang lain. Di sinilah salah satu kekuatan TRIZ yang membuat kita mampu membantu kita thinking outside the box. Dengan menggolongkan jenis-jenis masalah umum dan prinsip-prinsip pemecahan kontradiksi yang terjadi, kita juga bisa menemukan solusi dengan lebih cepat dan sistematis. Keunikan lain dari TRIZ adalah metode ini menggabungkan antara kekuatan otak kanan yang kreatif dengan otak kiri yang terstruktur. Keunikan tersebut juga sering menjadi kelemahan TRIZ. Salah satu kendala besar penerapan TRIZ di perusahaan-perusahaan adalah paradigma yang melihat inovasi sebagai hasil dari cara berpikir kreatif, sementara TRIZ menawarkan cara yang terstruktur.

0 comments:

Post a Comment