Tuesday, February 17, 2009

Brand Strategy of Aqua Product



Aqua adalah salah satu produk minuman dalam kemasan yang terkemuka di Indonesia, bahkan keberadaanya sangat diakui didunia pemasaran. PT. Aqua golgen Mississippi Tbk, yang bertepat di Jakarta melihat pangsa pasar dalam memproduksi sebuah minuman dalam kemasan. Karena pada hakekatnya sebuah perusahaan dalam memproduksi sebuah produk menitikberatkan pada perilaku atau kebiasan dari konsumen. Bisa dikatakan dalam hal ini, bahwa manusia pasti selalu minum setiap harinya yang menjadi kebiasaan dan kegiatan rutin, bahkan manusia mengkonsumsi minuman minimal 8 gelas dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan air dalam tubuhnya seperti dalam proses metabolisme tubuh yang memerlukan cukup banyak air. Sedangkan diera tekhnologi saat ini keberadaan air sudah banyak yang tercemar oleh limbah-limbah produksi maupun limah rumah tangga. Oleh karena itu PT. Aqua Golden Mississippi Tbk berinisiatif untuk memproduksi air mineral dalam bentuk kemasan yang bertujuan agar konsumen dalam hal ini manusia tidak mengkonsumsi minuman yang telah tercemar, hal ini didorong oleh kekayaan alam yang berlimpah dimana Indonesia cukup banyak memiliki sumber-sumber mata air yang bersih. Karenanya PT. Aqua Golden Mississippi Tbk adalah perusahaan yang pertama memanfaatkan sumber daya tersebut. PT. Aqua Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo, dengan pabri pertamanya berada di Bekasi.


Bukan cuma seseorang yang harus dibrand-kan akan tetapi sebuah produk pun harus dibrand-kan. Jika proses branding pada seseorang bertujuan untuk menemukan jati diri, dalam hal ini memperkenalkan siapa sesungguhnya diri kita, “WHO I AM”??? Dalam kaitan ini, bagaimana sesungguhnya diri kita dapat dikenal oleh orang lain? Misalnya saja kita menyebutkan nama Aa’Gym tentu yang terpikir dalam diri kita adalah ustadz dengan pesantren Daarul Tauhidnya, atau saat kita menyebutkan Hermawan Kartajaya yang terkenal sebagai marketer Indonesia, Dewi Persik yang dikenal dengan sebutan goyang gergajinya atau bahkan saat kita Taufik Hidayat yang terpikir pasti adalah seorang pembulu tangkis Indonesia. Hal ini lah yang juga diharapkan dalam proses branding untuk sebuah produk. Branding sebuah produk adalah segala hal yang berkenaan dengan suatu cara bagaimana mendiferensiasikan produk atau perusahaan dari kompetitor yang berada dalam kategori tertentu untuk mencirikan sebuah produk. Perusahaan yang baik adalah yang memiliki ekuitas merek(brand equity) yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya. Ekuitas merek adalah usaha dimana perusahaan melakukan penambahan atau pengurangan nilai dari suatu produk yang dihasilkan.


Contohnya saja equitas dari produk “AQUA”. Produk aqua dapat dikategorikan sebagai produk yang memiliki ekuitas yang tinggi. Brand equity yang tergambar dalam produksi Aqua adalah bahwa aqua saat ini telah tersedia dalam bentuk rasa, seperti aqua dalam rasa strowberry, dan aqua dalam rasa orange. Disini terlihat bahwa aqua telah melakukan ekuitas mereknya yaitu menambah nilai dari suatu produk dengan cara menambah rasa pada minuman mineral yang biasa tidak berasa atau tawar. Jika aqua telah melakukan brand ekuity berarti jelas PT. Aqua Golden Mississippi Tbk telah melakukan differensiasi dari sebuah produk. Pertanyaan besar bagi kita kenapa PT. Aqua Goden MississippiTbk harus melakukan differensiasi padahal aqua telah sangat dikenal oleh konsumen ???


Proses differensiasi dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang lebih baik daripada pesaing agar disukai pelanggan serta untuk mengkhususkan produk dan jasanya demi memenuhi beberapa fragmen pasar. Tentunya kita mengetahui bahwa saat ini telah banyak terdapat produk-produk jenis yang sama dengan aqua, sebut saja indoaqua, primaqua, mq-aqua,grand, gread, dan sejenisnya. Oleh karena itu PT. Aqua Golden Mississippi Tbk merasa perlu melakukan differensiasi dan brand ekuity demi menjaga kualitas dari produk aqua agar tidak disamakan dengan produk sejenis dari para kompentitor lainnya serta menjaga agar konsumen tidak beralih ke produk lain yang sejenis.


Ekuitas merek dari produk aqua memang terbilang tinggi, hal ini dapat digambarkan/dilihat dari pemenuhan komponen-komponen brand ekuitasnya:


1. Brand Awareness (Kesadaran nama)

Pada komponen ini terlihat seberapa besar kesadaran konsumen mengenai brand dari suatu produk. Pada brand awareness, aqua telah memasuki kontinum top of mind (puncak pikiran), sebagian konsumen menyebutkan aqua sebagai produk yang secara sponton menyebutkan aqua sebagai produk pertama yang disebut, sehingga tidak perlu pengingatan khusus, dapat dibilang siapa sih hari gini tidak kenal aqua???. Bahkan lebih gilanya lagi ketika para pedagang asongan menjual air minum dalam kemasan pasti mereka akan menyebut Aqua, walaupun produk yang dijual adalah merek lain. Hal ini dikarenakan bahwa produk aqua merupakan produk minuman dalam kemasan yang pertama, sehingga begitu melekat di konsumen.


2. Assosiasi Merek (Brand Association)

Brand association adalah segala kesan yang muncul yang terkait dengan ingatan mengenai suatu merek. Pada tahap ini aqua telah memiliki brand association, yang didukung dengan iklan yang ada di televisi, radio, media cetak, yang menjelaskan bahwa aqua adalah sebuah produk minuman dalam kemasan. Misalnya saat iklan aqua muncul yang tergambar adalah sebuah botol yang berisi air jernih yang bersumber dari mata air pegunungan yang belum tercemar oleh limbah-limbah.


3. Persepsi Kualitas (Percived Quality)

Persepsi kualitas didefinisikan sebagai persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan konsumen. Aqua telah memiliki persepsi kualitas yang baik dengan cara, air yang terdapat dalam kemasan berasal dari sumber mata air murni. Dan telah memiliki anti-sipasi mengenai air aqua palsu. Dengan cara menjemurnya, jika air nya kuning berarti aqua palsu tetapi jika airnya jernih setelah dijemur berarti benar-benar produksi aqua. Sehingga konsumen dapat mengenali sebuah produk yang akan digunakan. Selain itu aqua telah memiliki cap dari Depkes, sehingga aman untuk dikonsumsi. Hal ini bisa menambah nilai plus dalam sebuah brand, karena keterkaitan yang erat mengenai sebuah brand dengan kualitas dari produk tersebut.


4. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)

Loyalitas merek merupakan ukuran kedekatan/keterkaitan pelanggan pada sebuah merek. Dalam hal ini Aqua terdapat dalam tingkatan brand loyality yang ber-Committed Buyer, dimana konsumen banyak yang setia mengkonsumsi aqua karena merasa puas menggunakan produk tersebut, dalam kategori ini perusahaan aqua tidak perlu mempromosikan secara besar-besaran karena dengan memiliki konsumen yang setia maka dapat membantu dalam tindakan merekomendasikan produk tersebut pada pihak lain.


Dalam komponen brand ekuitas, produk aqua selalu berada ditingkat yang paling tinggi, jika dibandingkan dengan produk sejenisnya. Hal ini dikarenakan produk aqua adalah produk minuman dalam kemasan pertama, sehingga dapat dikatakan produk aqua telah mencuri start terlebih dahulu jika dibandingkan dengan produk sejenisnya. Jika diurutkan memang produk aqua adalah produk pertama yang hadir dikonsumen. Seperti sepermainan dalam kuis komunikata, kata pertama pasti lebih mudah diingat dari pada kata berikutnya. Begitu juga dalam kaitannya dengan urutan keberadaan sebuah produk didunia pemasaran.


Lalu bagaimana dengan strategy pemasaran dari produk aqua???

Komponen-komponen dalam proses pemasaran sebuah produk terdiri dari stategy, taktik, dan value. Dalam pemasarkan sebuah produk memang kita memerlukan sebuah strategy, sama halnya seperti pertandingan basket, jika strategi yang digunakan oleh michel jordan salah maka akan mengakibatkan tim-nya menjadi kalah dengan pesaingnya, begitu juga dalam dunia marketing. Oleh karena itu diperlukan sebuah strategi pemasaran. Strategi pemasaran terbagi menjadi 3 komponen, yaitu:


1) Segmentation

Variabel yang digunakan untuk membagi pasar berdasarkan demografi, perilaku, dan kebiasaan konsumen. Pembagian pasar berdasarkan demografi, yang memilih pasar berdasarkan siapa yang membeli (who to buy). Berdasarkan variabel psikology yang menunjukkan faktor mengapa mereka membeli (why they buy) dan variabel perilaku yang menunjukan faktor bagaimana mereka membeli. Sebagai contoh aqua kebanyakan konsumen yang membeli aqua adalah orang yang telah lelah melakukan aktifitas sehingga ia memerlukan air sebagai penghilang rasa lelah dan haus, hal ini termasuk kedalam variabel who to buy. Konsumen biasanya membeli aqua untuk menghilangkan rasa haus, dan untuk menjaga kestabilan tubuh setelah beraktivitas, hal ini termasuk variabel why they buy. Biasanya saat haus konsumen lebih menyukai minum air putih, karena air putih bisa langsung menghilangkan rasa haus, atau mencari minuman dingin. Konsumen melakukan pembelian produk aqua di warung-warung yang menjajakan aqua, dan kebanyakan konsumen menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar 250ml. Hal ini menunjukan variabel how they buy dan memusatkan pada perilaku pembelian yang terjadi secara konkret dan aktual.


2) Targeting

Perusahaan akan memilih orang-orang yang cocok (suitable ones) yang diyakini mampu membeli produk yang dibuat. Perusahaan menganggap setiap pelanggan sebagai seseorang yang penting bagi perusahaan, karena target pasar bisa menghasilkan pendapatan bagi perusahaan


3) Possitioning

Perusahaan harus bisa memposisikan produk yang ia hasilkan. Perusahaan dapat memposisikan dirinya sebagai salah satu diantara situasi berikut ini yaitu lebih baik dari perusahaan lain, berbeda dari perusahaan lain, atau menempati posisi berbeda pada tiap fragmen pasar yang berbeda pula.


Untuk kasus ini, dapat dikatakan bahwa aqua lebih baik dari perusahaan lain. Hal ini dapat ditandai dengan setiap konsumen dapat mengenali produk aqua dengan membedakan mana aqua palsu dan aqua asli. PT.Aqua Golden Mississippi Tbk. telah mampu menghasilkan aqua dalam berbagai rasa tetapi tetap dalam wujud air yang jernih. Karena salah satu positioning aqua adalah aqua merupakan air minum yang jernih meskipun dalam berbagai rasa

0 comments:

Post a Comment