Saturday, April 17, 2010

The Key Success of Apple Business



RASA MANIS APPLE DALAM BERBISNIS


Kini Apple, Inc telah merasakan rasa manis dalam bisnisnya. Dalam peringkat Amerika’s Most Admired Company Majalah Fortire, perusahaan raksasa Apple, Inc ini menempati posisi 5. Siapa yang menyangka perusahaan yang hampir bangkrut tersebut, berhasil sukses keluar dalam kemelut kegagalannya? Kunci kesuksesannya dimulai dari huruf “i” yach inovasi. Meskipun dalam suasana yang kacau balau di perusahaannya, Steve Jobs berhasil menghasilkan produk Apple dengan mengutamakan inovasi. Padahal pria tersebut sempat dipecat oleh Apple pada tahun 1985. Semenjak kepergiannya Jobs dari Apple, perusahaan tersebut memfokuskan diri untuk menjual atau memproduksi kamera digital dan PDA Newton. Sayang produknya tidak berhasil dipasaran. Karena pada saat itu konsumen belum sensitive terhadap kemajuan teknologi. Hal inilah mengantarakan Apple memasuki gerbang awal kebangkrutan. Jobs sendiri sepeninggalannya dari Apple, pria yang sempat di drop out ini memutuskan untuk mendirikan studio animasi, pixar. Bahkan studio ini kini menjadi pemegang saham terbesar pada bisnis Walt Disney.


Tahun 1997 Jobs dinobatkan untuk bergabung kembali di Apple, bersama rekannya Steve Wasniak dengan berpinsip Think Different. Mereka berhasil melakukan revolusi bisnis Apple, kamera digital dan PDA Newton pun tidak lagi diproduksi Apple. Produk pertama sekembalinya Jobs di Apple adalah computer yang berkualitas dengan PC yang berkelas. Akhirnya pangsa pasar Apple pun meningkat. Hal ini karena Apple berhasil menekan harga.



Rasa maniez pun mulai dicapai oleh Apple. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan Apple untuk mensukseskan bisnisnya :

1. Always i

Hal pertama yang dilakukan Apple untuk keluar dari kemelut bisnis adalah selalu mengeluarkan inovasi-inovasi yang spektakuler. Dengan kata kunci i yaitu innovation. Apple pun selalu menamai produknya dimulai dengan huruf i sebut saja imac, iphone, istore, ifunes.


2. Integreted All Ideas To Be One Products

Apple selalu berpikir yang berbeda “think different” yaitu dengan mengintegrasikan semua bidang yang mencakup ide baru kedalam produk yang akan dihasilkannya. Strategi ini yang memporakporandakan peta persaingan dan membuat gerah para pesaingnya. Contohnya ipod yang merupakan produk yang mengintegrasikan industry elektronik dengan entertainment, dan membuat kerah produsen music sekelas Sony, BMG dan Universal. Merasa sukses dengan produk ipod, Apple pun meluncurkan iphone yang mengintegrasikan PC, Music, dan telekomunikasi yang sempat membuat panic Nokia perusahaan handphone terbesar asal Finlandia. Tak mau kalah dengan Apple, Nokia pun mulai memproduksi Notebook.


3. Don’t Forget Aesthetics

Selain inovasi yang mengkombinasikan beberapa fungsi produk, Apple pun tidak melupakan estetika dan design yang user friendly. Perlahan tapi pasti, Apple berhasil mengubah computer atau perangkat lain yang terkesan kaku dengan bentuk kotak menjadi perangkat yang terlihat stylish, elegan, cool, fun dengan representasi warna yang sesuai. Apalagi setiap produk Apple selalu terpampang gambar logo perusahaan sebuah Apel yang menambah manis perangkat tersebut.


4. Promotion is Product

Jika perusahaan lain sibuk mengatur agenda promosi mulai dari event, media maupun patner untuk memperkenalkan produknya. Namun itu semua tidak dilakukan oleh Apple. Ditengah keterbatasan dana perusahaan yang pada saat itu hamper bangkrut. Jobs menekankan bahwa produk kita harus berbeda, perbedaan itu akan menjadikan kita dibicarakan. Tidak heran jika Salesman dari Apple adalah produknya sendiri. Keunggulan produknyalah yang membuat para wartawan bahkan pelanggan fanatic untuk menyebarkan virus yang dapat menginformasikan produk tersebut hamper ke seluruh dunia.


5. Stay Hungry, Stay Foolish (Tetap Lapar Tetaplah Bodoh)

Kesuksesan Apple memang tidak dapat dipisahkan oleh penddirinya Steve Jobs. Jobs selalu menekankan pada karyawannya nilai kesederhanan dengan dua kalimat stay hungry dan stay foolish. Stay hungry (tetap lapar) artinya kita jangan puas terhadap apa yang didapat saat ini, khususnya meliputi penghasilan, revenue, reputasi maketshare. Dengan prinsip tetap lapar kita akan berupaya untuk melkukan yang terbaik untuk perusahaan. Stay Foolish (tetap bodoh) aryinya dengan sikap selalu bodoh kita kan selalu berupaya memperkaya dan memintarkan diri, belajar, belajar dan belajar untuk selalu menghasilkan ide-ide gila dan berinovasi. Itulah prinsip Steve Jobs yang dapat mengantarkan dirinya untuk dapat disejajajrkan dengan Thomas Alfa Edison, Henry Ford, Soichiro Honda dan Bill Gates.


Proferso Kim dalam bukunya blue ocean strategy menyatakan ketika kita berani menciptakan pasar sendiri dan keluar dari pasar yang telah berdarah-darah maka kesuksesan akan datang kepada kita. Inilah yang dilakukan Apple yang telah memberanikan diri massuk ke dalam niche market dengan menciptakan OS (Operationg System) untuk produknya sendiri. Yang pada kala itu Microsoft telah merajai produk OS dengan nama windows untuk produk seperti IBM, GE, Compaq, Dell, Toshiba, HP. Sungguh Luar Biasa.


Satu pelajaran penting dari keberhasilan Steve Jobs dalam membangkitkan keterpurukkan Apple adalah “Jangan pernah stengah hati mengerjakan sesuatu yang engkau cintai, karena hidup ini terlalu pendek”. Semoga kata-kata Steve Jobs dapat memotivasi kita untuk terus berinovasi. Dan semoga Apple terus mewarnai pasar dengan melakukan inovasi-inovasi demi memuaskan konsumennya.

0 comments:

Post a Comment