Thursday, July 15, 2010

Crazy People In Business



Crazy People Aren't Always Frightening But He Can Be Dangerous For The Business World


Apa yang ada dipikiran anda jika mendengar kata “orang gila”??

“orang stress”

“orang yang nggak punya pikiran”

“menakutkan, emosinya diluar control”


Mungkin itu yang ada dalam pikiran anda. Namun hal terpenting dari orang gila adalah “dia berani dan bertindak semaunya”. Ini yang terkadang tidak dimiliki oleh orang biasa atau orang yang waras. Hoohoho. LUAR BIASA.


Hendaknya memang pelaku bisnis menjadi orang gila. Bukan gila seperti sakit jiwa. Namun gila yang dimaksud adalah berpikir dan berimajinasi secara tidak rasional yaitu mau melakukan hal yang tidak dilakukan oleh orang lain dan berani khususnya untuk mengambil resiko dari hal yang dilakukan. Bahkan Andy Groove berpendapat “Only paranoid can survive”. Kenapa demikian??? Orang yang selalu dicap gila oleh lingkungan sekitarnya justru berpikir Luar Biasa, dan ia dapat bertahan hidup karena keluarbiasaannya tersebut. Mau Bukti???? Ini contoh beberapa orang gila dalam bisnis yang berhasil karena tingkah gila yang dilakukkannya.

  • Sosrodjojo orang yang memiliki ide untuk mengemas teh dalam botol. Padahal orang lain pada umumnya menikmati teh pada secangkir poci. Sosrodjojo pun sempat dicap gila oleh rekan bisnisnya bahkan masyarakat karena ide gilanya yang mengubah kebiasaan orang umumnya tersebut. Namun ide gila sosro berhasil sukses merebut hati konsumennya. Saat ini ide menciptakan minuman dalam botol pun mulai ikuti oleh pesaingnya.
  • Bambang Rachmadi, mantan direktur bank panin tersebut rela menjadi tukang pel dan pembersih toilet di Singapura hanya ntuk mendapatkan lisensi restoran MC’Donald. Hal ini bermula ketika Bambang ingin membuka usaha selepass massa jabatannya di Bank Panin. Setelah melalui berbagai usaha akhirnya ia memutuskan untuk membawa lisensi di Indonesia. Ia pun menemui Bobby Kwan pemilik franchise MC’Donald di Singapura. Bobby pun merekomendasikan Bambang kepada Peter Richie pengelola MC’Donald Australia, sekaligus yang bertugas mencari mitra bisnis di Indonesia. Peter meminta Bambang untuk mengikuti tes. Ia pun diminta untuk menjadi tukang pel dan pembersih toilet di Singapura. Ia harus berhadapan dengan orang-orang Indonesia bahkan rekan bisnisnya dahulu yang kebetulan sedang berkunjung ke Singapura. Cibiran pun banyak dilontarkan pada dirinya. Bagaimana bisa seorang direktur Bank Panin, mau menjadi OB (Office Boys). Namun apa yang terjadi??? Bambang berhasil mendapatkan lisensi MC’Donald yang akan dibawanya ke Indonesia. Bahkan kini ia telah memiliki lebih dari 110 gerai di seluruh Indonesia.
  • Starbuck sebuah took kecil pengecer biji-biji kopi milik Balwin & Gordon Bowker cukup memikat hati Howard Schultz yang pada saat itu berprofesi sebagai GM perusahaan Hammarplast. Karena kegemarannya mengkonsumsi kopi starbuck membuat Howard Schultz tertarik untuk bergabung menjadi pegawainya. Akhirnya ia pun diterima dan menjadi direktur pemasaran dan operasi di Starbuck. Sebagai direktur pemasaran dan operasi, ia ingin mengubah starbuck pada saat itu yang semula hanya memproduksi biji kopi menjadi konsep kedai kopi yang santai, tempat mengobrol dan menjajakan kopi dan espresso dengan harga secangkirnnya sebesar U$ 1,5. Namun sayang idenya ditolak 217 orang dari 242 orang yang diajak bicara. Schultz pun memutuskan untuk keluar dari starbuck dan mendirikan kedai kopi sesuai konsepnya dengn nama Giornalle pada 1985. Dua tahun berselang karena masalah keuangan Baldwin dan Gordon Bowker akhirnya terpaksa manjual starbuck pada Schultz yag saat itu telah sukses dengan konsep kedainya. Schultz pun mengganti nama kedainya yang semula Giornalle menjadi Starbucks dan menerapkan konsep kedai yang dahulu pernah ditolak banyak orang. Kini ia telah memiliki gerai lebih dari 16.226 outlet dan telah memiliki anak perusahaan diantarannya Taza Tea Company, Seattle’s Best Caffee, Torrefazione Italia, Hear Music dan Ethos Wates. Dan kini ia konsep kedai kopinnya dapat dinikmati di seluruh negeri pada outlet starbuck.

Sekalipun orang melabeli kita dengan sebutan gila. Namun pada dasarnnya orang tersebut kagum atass kegilaan yang kita buat. Percayalah orang gila akan sukses dalam berbisnis, setidaknnya ia mampu berpikir luar biasa yang mungkin tidak terpikir oleh orang lain, istilah yang sering digunakan adalah “Differensiasi “, bukankah itu kunci sebuah bisnis? Karenanya pada dasarnya yang perlu ditakuti oleh pembisnis bukan ide gila seseorang, tetapi orang yang memiliki ide gila tersebut karena dia bisa berpikir gila..gelo..gendeng.. gedubleng.. yang akan menghasilkan ide-ide gila lainnya, yang siapa tahu nanti akan dapat menyaingi bisnis anda. Waspadalah dan Bersiaplah..

0 comments:

Post a Comment