Sunday, May 30, 2010

Quanxin Concept For Telecommunication Business



Kebutuhan akan komunikasi memang sudah bukan kebutuhan sekunder atau terseier lagi, diera globalisasi yang menuntut pertukaran informasi antara individu bahkan golongan mengantarkan kebutuhan komunikasi meningkat menjadi kebutuhan primer. Melihat peluang bisnis yang cukup besar, para investor pun mulai memasuki bisnis telekomunikasi sebagai penyedia dan penyelenggara jasa telekomunikasi. Alhasil persaingan merebut konumen pun dialami oleh operator telekomunikasi. Olehkarena itu berbagai strategi pun dilakukan demi mempertahankan market share dan meningkatkan revenue bagi perusahaanChina merupakan salah satu negara yang berhasil dalam berbisnis. Hebatnya China termasuk negara yang pandai dalam mempertahankan pelanggannya. Salah satunya melalui pendekatan yang dinamakan Quanxi atau Guanxi. Quanxi (Guanxi) atau personal connection adalah persoalan fundamental yang berhubungan dengan melakukan bisnis di masyarakat China. Arti lainnya adalah spesial connection atau connections (David et. Al 1995; Fock & Wook, 1998; Yeung & Tung, 1996). Salah satu definisi dari kultur budaya China adalah ketergantungan yang dibangun melaui suatu jaringan hubungan antar pribadi dan kewajiban bersama atau Quanxi.


Quanxi memang dianalogikan sebagai hubungan personal yang mendukung koneksi bisnis. Tak ada salahnya bidang telekomuniasi menggunakan strategi Quanxi untuk melakukan pendekatan dengan pelanggannya agar tercipta hubungan pelanggan dan perusahan yang selarass dan bersahaja. Artinya Quanxi merupakan relationship marketing yang mengacu pada menjaga hubungan jangka panjang dan berkelanjutan.


Huang (2000) membuat suatu kategori yang disebut dengan three categories of guanxi yaitu expressive tie, mixed tie, dan instrument tie. Adapun implementasi 3 kategori guanxi pada bisnis telekomunikasi di Indonesia adalah sebagai berikut :

  1. expressive tie, dimana relationship dilakukan melalui pendekatan terhadap anggota keluarga (family member). Memang memungkinkan antar anggota keluarga untuk saling berkomunikasi, tak khayal pendekatan satu anggota keluarga agar ia dapat mempromosikan produk tersebut ke anggota keluarga lainnya. Hal ini pun menjadi target bagi operator telekomunikasi. Misalnya saja Fren yang meluncurkan program Fren Sobat. Telkom pun tidak mau ketinggalan mengeluarkan Flexi milis, dimana setiap anggota yang terdaftar dalam milis tersebut mendapatkan diskonbahkan gratis. mixed tie, pendekatan dilakukan melaui cass mates, relative, neighbours, colleagues, co-workers dan teacher student.
  2. Misalnya saja Telkom yang mewajibkan pegawainya untuk menggunakan operator Telkomsel yang merupkan anak perusahaan Telkom pada handphone GSM pegawainya dan produk Flexi pada handphone CDMA pegawainya. Cara lainnya adalah pembagian karu perdana Flexi-Trendy secara gratis pada mahasiswa yang berkuliah di yayasan pendidikan Telkom seperti IT Telkom, IMB Telkom, Politeknik Telkom.
  3. instrument tie, pendekatan yang dilakukan pada strangers, consumers, customer secara personal. Misalnya retention program yang dilakukan oleh operator-operator telekomunikasi, seperti Telkomsel yang membagi pelanggannya dalam komunikasi berdasarkan produk yang digunakan yaitu Kartu Halo (pelanggan Komunity), Simpati (SimPATIzone), Kartu As (Gen’ Asik) yang setiap kategori komunitas pelanggannya ditreadment dengan program-program loyalitas yang berbeda.


Quanxi memang dilakukan jangka panjang tujuannya tidak hanya agar pelanggan dapat tetap menggunakan produk tersebut, tetapi lebih meningkatkan kepuasan pelanggan hingga pelanggan dapat merekomendasikan produk kita kepada rekannya untuk menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut. Karena pada dasarnya, pelanggan yang puas akan mengkomunikasikan pada rekannya. Quanxi memang merupakan pendekatan relationship yang berasal dari China, sehingga masyarakat Jepan, korea, Hongkong, Indonesia maupun negara Asia lainnya memang mendapatkan pengarh China secara subtainabel, karenanya tak ada salahnya untuk menerapkan Quanxi Concepts.


Quanxi Marketing memang suatu strategi relationship yang dapat digunakan untuk makro dan mikro. Artinya secara personal dengan individu (mikro) maupun personal dengan kelompok (makro). Sekalipun diadopsi dari China sesungguhnya Quanxi penting untuk menjawab tantangan Churn atau brand Switching yang akhir-akhir ini mewarnai peta persaingan operator. Karenanya tak ada salahnya bila Quanxi menjadi strategi yang mulai dilirik oleh operator Indonesia.

0 comments:

Post a Comment