Wednesday, June 16, 2010

NEW WAVE MARKETING



Focus Of Low Budget High Impact



Para marketer terkadang selalu dituntut untuk melakukan inovasi-inovasi dalam mempromosikan barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Apalagi tuntutan tersebut juga menekankan pada leverage yang tinggi. Sedangkan kendala keuangan perusahaan menjadi batu sandungannya. Mewujudkan sistem pemasaran yang dengan budget yang rendah dan hasil yang tinggi terhadap penjualan perusahaan memang menjadi impian dari marketer. Saat ini impian tersebut tidak hanya sekedar khayalan saja, dengan adanya strategi baru yang dikenal dengan istilah new wave marketing, marketer dapat mengaplikasikan low budget high impact.


Low budget high impact artinya bahwa perusahaan diharapkan dapat memanfaatkan penggunaan sumber daya yang ada secara hemat namun strategi yang dipilih dapat tergolong dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan perusahaan misalnya meningkatkan nilai ROI perusahaan. Dengan adanya teknologi yang berpusat pada mass collaboration, maka strategi tersebut dapat direalisasikan dengan mudah. Bagaimana tidak jika dahulu ketika pemasar ingin menjual barang dagangannya ke luar daerah maka pemasar tersebut selalu terbentur oleh biaya yang meliputi biaya tenaga kerja, biaya transportasi, biaya survey, belum lagi kita harus membangun kantor cabang didaerah tersebut yang sudah tentu direpotkan oleh birokrasi perizinan. Penggunaan dunia maya atau dunia web 2.0 yang bersifat mass communication dapat memudahkan pemasar untuk memasarkan barang dagangannya tanpa harus bertatapan muka dengan customernya namun secara interaktif dapat berkomunikasi mengenai barang yang ditawarkan, bahkan pemasar dapat melakukan barang daganganya ke lintas negara, lintas dunia tanpa membayar biaya transportasi atau bahkan biaya mengurus passport.


Jika para pakar marketing mengatakan bahwa strategi marketing terboombastis adalah world mouth strategy, maka dengan adanya strategi marketing ini strategi dahsyatnya WOM pun dapat dinikmati oleh perusahaan pengguna New Wave Marketing. Konsumen atau calon konsumen yang biasanya hanya menonton tv, membaca koran atau majalah, mendengarkan radio, browsing di Internet, kini juga bisa membuat blog, membuat akun di Twitter, Facebook atau Friendster, dan menuliskan pesan apa saja yang mereka sukai dan mereka inginkan. Jika mereka tidak suka dengan pengalamannya mengonsumsi sebuah produk/jasa, mereka dengan mudah menulisnya di blog, di Facebook, dan menyebarkannya di forum atau milis. Mereka tidak perlu bersusah payah mengirim surat pembaca ke media cetak yang entah kapan dimuatnya yang sering dilakukan oleh konsumen pada era sebelumnya. Demikian juga, jika mereka senang dengan sebuah produk/jasa, mereka tidak akan segan-segan menulisnya di blog dan sebagainya. Jika dilihat dari sisi pemasaran memang sangatlah baik, kita dapat mengkomunikasikan secara masal kepada calon konsumen. Namun strategi ini menjadi fokus tersendiri bagi para public relation yang dimiliki perusahaan. Mereka harus mampu berhadapan dengan dengan para blogger, para facebookers, para friensdters, para twitters, para plukers serta pemilik akun di Web 2.0 lainnya, dan yang paling penting public relation harus mampu melakukan updating secara berkala serta meluruskan berita-berita miring menyangkut perusahaan mereka.


Di Indonesia sendiri banyak produk-produk yang dibangun melalui pemanfaatan teknologi web 2.0 pada sistem pemasarannya sebut saja Kompas.com, Speedy, Black Innovation Award, Telkomsel My Pulau, dan Chocalate Tim Tam Slam.


Kompas merupakan produk media cetak yang berhasil melakukan inovasi pada sistem pemasarannya melalui media online. Sehingga kompas tidak hanya dapat dibaca oleh masyarakat Indonesia yang ada didalam negeri saja, namun masyarakat Indonesia yan berada diluar negeri pun dapat menikmati berita-berita yang dimuat kompas melalui kompas.com. Tentu saja ini menjadi target pasar tersendiri bagi kompas untuk memperbesar jumlah pembacanya. Speedy yang merupakan produk layanan Internet Access End to End dari PT TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), memperkuat positioningnya melalui kegiatan yang melibatkan para bloggers melalui Speedy Blogging Competition. Black Innovation Award yang merupakan ajang pemilihan inovasi dan kreativitas anak negeri yang diadakan oleh Jarum Black, mengikutsertakan para blogger, facebookers, maupun penggguna web 2.0 lainnya dalam salah satu aspek penilaian ide kreatif bagi para peserta black innovation award yang layak dijadikan pemenang. Hal serupa pun banyak dilakukan oleh ajang kompetisi lainnya bahkan pemilihan miss univers pun salah satu aspek penilaiannya menggunakan voting melalui media online. Web 2.0 pun menjadi inspirasi perusahaan dengan jumlah market share terbesar dalam bidang bisnis telekomunikasi seluler yaitu Telkomsel dalam membangun inovasi produk bagi pelanggannya agar dapat berkumpul dan melakukan jejaring sosial layaknya situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan friendster. Produk ini sebagai upaya Telkomsel dalam memfasilitasi pelanggan Telkomsel seperti Kartu Halo, Simpati, dan Kartu As dalam melakukan jejaringan sosial dengan membangun pulaunya sendiri. Sehingga produk ini dinamakan Telkomsel My Pulau. Situs jejaring sosial yang satu ini memiliki kelebihan dimana semua hal yang dimiliki situs jejaring sosial ternama seperti friendster, facebook dan twitter ada disini. Dalam mypulau.com kita dapat membuat blog di Mypulau.com melalui fitur MyBlog. Selain itu, status yang ada di mypulau.com dapat di share pada facebook, friendster dan twitter dengan fitur Social Status Integrator. Fitur menarik lainnya adalah my buys. My Buys pada situs MyPulau.com berfungsi sebagai tempat mengunduh konten atau bahasa yang lebih kerennya adalah download content, seperti music, Pic, Theme dan lain-lain.


Yang terbaru adalah new wave marketing dari produk baru Chocalate Tim Tam Slam, dimana pada iklan baik iklan melalui media above the line maupun below the line, yang diluncurkan oleh Arnotts yang merupakan perusahaan yang memproduksi Chocalate Tim Tam menggiring penikmat iklan tersebut untuk mengunjungi situs http://www.apasihtimtamslam.com. Web tersebut berisi cara-cara menikmati Chocalate Tim Tam, Video iklan maupun video kreasi penikmat Chocalate Tim Tam yang diupload, photo konsumen yang sedang menikmati Chocalate Tim Tam, maupun jenis-jenis Chocalate Tim Tam yang ditawarkan oleh Arnotts. Bahkan Arnotts tidak segan-segan menghadiahkan paket jalan-jalan ke Universal Studios di Singapura dan hadiah menarik lainnya bagi para konsumen yang mengupload photo maupun video ketika sedang menikmati Chocalate Tim Tam. Bahkan banyak acara-acara yang disiarkan ditelevisi berdasarkan saran dari konsumennya melalui situs maupun account jejaring sosial dari acara tersebut.


New Wave Marketing memang sangat low budget dalam memasarkan produk/jasa. Namun yang perlu diingat bahwa keberadaan web 2.0 menjadikan ruang lingkup perusahaan dan end user menjadi tidak ada batas, artinya perusahaan harus rendah hati jika produknya menjadi pujian didunia maya karena adanya jasa pelanggan yang puas, sebaliknya perusahaan harus mampu berbesar hati jika produknya menjadi bulan-bulanan di dunia maya akibat pelanggan yang tidak puas dari produk/jasa yang ditawarkan. Hal yang terpenting adalah bagaimana para public relation menyikapi berita-berita yang beredar dan membangun komunikasi yang baik dengan para konsumen, maupun calon konsumen pengguna web 2.0. Pemanfaatan web 2.0 tidak hanya dijadikan tampungan saran dan kritik dari konsumen dan calon konsumen namun dapat juga dijadikan sebagai market yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli yang melakukan interaksi jual beli serta tawar menawar terhadap suatu produk/jasa selain itu juga tentunya dapat dijadikan media komunikasi bagi bauran strategi produk yan ditawarkan.

0 comments:

Post a Comment